Jumat, 29 Agustus 2014

Tak Ada Batas

Sebuah perkenalan singkat diawali dengan keramah-tamahan penduduk desa pacitan. Salah satu kesempatan besar untuk dapat mengenal dekat kehidupan didesa tersebut. Suara adzan subuh dikala itu membukakan mata ini untuk bersiap menjalani hari yang indah. Suara angin memanggil langkah kaki ini menuju luar rumah, udara sejuk menusuk hingga membuat diri ini menggilpun terkalahkan dengan rasa penasaranku untuk melihat sunrise dibalik pegunungan indah. Baru saja langkah ini berada tepat di halaman, mata ini sudah dimanjakan dengan pemandangan langit yang menakjubkan, penuh warna-warni dari pelangi yang hadir ditengah awanserta kabut. Betapa beruntungya penduduk disini, dapat selalu merasakan kebahagian alami yang diberikan Allah. Pesona alam yang tiada duanya.
Lalu akupun melanjutkan perjalanan menuju atas gunung. Sepanjang perjalanan hamparan persawahan, pepohonan beserta rumah-rumah penduduk dan semakin menanjaknya jalan yang ditempuh membuat rasa penasaran ini semakin menjadi. Ya benar saja, betapa sangat indahnya pemandangan di atas, lengkap dengan pelangi, kabut, awan serta sunrise ! subhanaallah
Matahari yang semakin meninggi ikut mengantarku menuju lautan, laut pacitan yang dapat dikatakan berbatasan dengan laut Australia dan samudra hindia. Lagi dan lagi aku melihat bahwa tak ada yang berujung, tak ada sudut. Hamparan birunya air,
Ya Allah,
Terimakasih telah menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Terimakasih telah menginjinkan aku untuk mencicipi keindahan dunia ini. Betapa aku tak dapat mebayangkan bagaimana kelak keindahan surga-Mu. Apapun yang aku lihat hamparan keindahan ini, mungkin hanya sebagian yang  sangat kecil dari keindahan dunia Surga.
Aku percaya, hari itu akan datang dan kehidupan yang abadi akan ada disana. Aku disini mempersiapkan diriku, untuk dapat bukan sekedar mencicipi keindahan Surga tapi menjadi penghuni.
Semoga kelak, aku dapat hidup bersama orang-orang yang mencintai-Mu, ya Rab .
satu hal lagi yang didapat dari sebuah perjalanan hidup, mengenal bahasa universal yaitu senyuman. terima kasih telah mengajarkan bahwa dengan siapapun kalian berinteraksi, sesulit apapun untuk berinteraksi kalian masih tersenyum :)

                                                                                                                Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar